20 Mei 2024 - Bantuan Teknis II
Sebagai langkah maju yang signifikan bagi sektor perdagangan jasa Indonesia, Direktorat Perdagangan Jasa, di bawah Direktorat Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional di Kementerian Perdagangan, bermitra dengan ARISE+ Indonesia, telah mengembangkan Dasbor Pemantauan Kinerja Perdagangan Jasa. Alat inovatif ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan pemerintah dalam memantau kinerja sektor jasa Indonesia, membekali para negosiator dengan wawasan penting tentang tren dan dinamika berbagai industri jasa. Mengacu pada kerangka kerja sebelumnya yang dikembangkan oleh Kementerian Perdagangan dan ARISE+ Indonesia, dasbor ini mendukung identifikasi prioritas negosiasi dan pengambilan keputusan strategis dalam perdagangan jasa. Dengan mengintegrasikan data perdagangan yang komprehensif dengan alat analisis canggih, dasbor inovatif ini menjanjikan untuk merevolusi cara Indonesia bernavigasi dan meningkatkan kinerja sektor jasanya di panggung global.
Pemahaman tentang komposisi dan evolusi ekonomi jasa sangat penting bagi pemerintah Indonesia untuk merancang kebijakan yang selaras dengan tren yang muncul dan untuk menegosiasikan perjanjian perdagangan secara efektif. Semakin pentingnya sektor jasa terlihat dari meningkatnya kontribusinya terhadap perekonomian nasional. Menurut data, pangsa nilai tambah jasa sebagai persentase Produk Domestik Bruto (PDB) meningkat dari 33,4% pada tahun 2000 menjadi 42,8% pada tahun 2021. Ketenagakerjaan di sektor ini juga mengalami peningkatan, tumbuh dari 42% pada tahun 2000 menjadi 49% pada tahun 2019. Lebih jauh, meskipun masih dalam tahap pembangunan, perdagangan jasa Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang kuat. Data Bank Dunia untuk tahun 2023 menunjukkan bahwa negara ini hampir menggandakan ekspor jasanya dari USD 16,9 miliar pada tahun 2010 menjadi USD 31,6 miliar pada tahun 2019. Hal ini menggarisbawahi peran penting ekonomi jasa dalam strategi ekonomi Indonesia yang lebih luas.
Dasbor tersebut didemonstrasikan selama lokakarya sehari penuh yang diselenggarakan pada tanggal 6 Mei 2024 di Bandung, yang mempertemukan para analis dan negosiator perdagangan dari Kementerian Perdagangan dan kementerian terkait lainnya. Direktur Negosiasi Perdagangan Jasa, Rizalu Akbar, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas perangkat baru tersebut dan sangat menyarankan agar perangkat tersebut digunakan secara penuh, tidak hanya di lingkungan Kementerian Perdagangan, tetapi juga di berbagai kementerian terkait lainnya. Ia juga menggarisbawahi perlunya pembaruan data secara berkala untuk memastikan dasbor tersebut tetap menjadi instrumen yang tangguh dan efektif untuk analisis dan pengambilan keputusan perdagangan.
Nina Darsina, Analis Perdagangan di Direktorat Negosiasi Perdagangan Jasa, Kementerian Perdagangan, yang berpartisipasi dalam lokakarya tersebut, memuji kegunaan perangkat pemantauan tersebut untuk mengawasi perdagangan jasa dengan negara-negara mitra. "Alat ini memungkinkan kita untuk memanfaatkan data guna memproyeksikan perkembangan perdagangan jasa selama lima tahun ke depan," kata Nina. Rangga Putra Yudha, Analis Junior di Direktorat Jenderal Imigrasi, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, menyoroti manfaat tambahan dari alat tersebut, dengan mencatat kegunaannya dalam membantu direktoratnya memantau masuknya orang asing ke Indonesia dengan visa bisnis atau investor. Wawasan Rangga menggarisbawahi fleksibilitas dasbor tersebut dalam meningkatkan pengawasan perdagangan dan regulasi.
###