Kegiatan

Bantuan Teknis II

Ketika Indonesia terlibat dalam integrasi ekonomi regional dan global melalui negosiasi Perjanjian Perdagangan Regional (RTA), penting untuk mempertimbangkan dampak terhadap UMKM dan potensi manfaat yang dapat mereka peroleh dari lingkungan perdagangan yang mendukung. Pasalnya, UMKM merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia, dimana UMKM mewakili 99% dunia usaha di Indonesia dan menyumbang lebih dari 50% PDB. UMKM di Indonesia menciptakan 92% lapangan kerja bagi pekerja berketerampilan rendah, dan menawarkan peluang bagi perempuan di daerah pedesaan. Dengan mendukung pertumbuhan dan keberlanjutan UMKM, Indonesia dapat mengatasi tantangan pengangguran dan mendorong pembangunan ekonomi inklusif.

Memasukkan ketentuan khusus yang memenuhi kebutuhan UMKM ke dalam berbagai bab RTA sangatlah penting. Salah satu langkah penting sebelum menandatangani FTA adalah melakukan penilaian dampak berkelanjutan, seperti yang terlihat pada EU CEPA. Penilaian ini membantu mengidentifikasi potensi dampak negatif dan memandu dimasukkannya ketentuan untuk memitigasinya. Ketentuan tersebut dapat mencakup langkah-langkah untuk menyederhanakan prosedur perdagangan, mengurangi beban peraturan, dan meningkatkan akses terhadap pasar bagi UMKM. Selain itu, inisiatif peningkatan kapasitas, seperti program pelatihan dan dukungan keuangan, dapat memberdayakan UMKM untuk menavigasi kompleksitas perdagangan internasional.

Hal-hal penting yang dapat diambil dari sesi peningkatan kapasitas mengenai Tindakan Non-Tarif (NTMs), Reformasi Perdagangan, dan Keberlanjutan. Sesi ini berfokus pada Ketentuan UMKM dalam Perjanjian Perdagangan dan diselenggarakan dengan dukungan ARISE+ Indonesia. Lokakarya yang diadakan pada 16 Februari 2024 ini mempertemukan para negosiator dan analis perdagangan dari Direktorat Perundingan Organisasi Perdagangan Dunia dan Kementerian Perdagangan, serta pengambil kebijakan dari kementerian dan lembaga terkait, termasuk Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Kementerian Perdagangan. Koperasi dan UMKM.

Direktur Perundingan WTO Kementerian Perdagangan Bapak Wijayanto mengatakan diskusi ini penting untuk memahami dinamika perubahan yang membentuk integrasi UMKM ke pasar global.

“Menjelajahi lanskap saat ini tentu akan memberikan wawasan berharga tentang bagaimana kita dapat meningkatkan sistem dukungan bagi UMKM dan mendorong partisipasi aktif mereka dalam perdagangan internasional. Dengan mengidentifikasi strategi yang dapat ditindaklanjuti, saya berharap kita dapat memberdayakan UMKM untuk mengatasi tantangan terkait NTM dan mendorong perdagangan berkelanjutan. praktiknya,” kata Pak Wijayanto.

Subscribe to the ARISE+ Indonesia newsletter