Kegiatan

30 April 2024 - Bantuan Teknis II

Ketika ARISE+ Indonesia hampir berakhir setelah lima setengah tahun penerapannya, program ini siap meninggalkan warisan abadi yang akan memperkuat daya saing perdagangan Indonesia dan menarik investasi Eropa ke wilayah tersebut. Peluncuran Attraction Plan untuk Investasi UE di Indonesia dan inisiasi pembentukan kembali EU Desk di BKPM pada tanggal 25 April 2024 ditandai sebagai tonggak penting di antara pencapaian-pencapaiannya.

Menyoroti pendekatan program ini, Alessandro Martinatto, Ketua Tim ARISE+ Indonesia Technical Assistance II, mengatakan, "Kami telah bekerja di berbagai bidang yang semuanya terkait dengan perdagangan dan investasi, dan pendekatan kami secara konsisten adalah melaksanakan kegiatan yang relevan dan berdampak."

Upacara peluncuran ini diresmikan oleh Bapak Nurul Ichwan, Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM, dan Yang Mulia Denis Chaibi, Duta Besar Uni Eropa. Ibu Laksmi Kusumawati, Direktur Investasi Perdagangan dan Kerja Sama Ekonomi Internasional Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dan Manajer Program ARISE+ Indonesia, juga menyampaikan pidato utama.

Martinatto menjelaskan bahwa Investment Attraction Plan menawarkan pendekatan strategis untuk memobilisasi investasi Eropa ke Indonesia di sektor-sektor yang diprioritaskan bersama. Dengan menyelaraskan peluang investasi Indonesia dengan investor inovatif, klaster, dan pusat keunggulan UE, rencana ini bertujuan untuk menciptakan sinergi yang akan menguntungkan kedua perekonomian.

Rencana ini dikembangkan sebagai tanggapan atas permintaan bantuan teknis dari BKPM dalam mengidentifikasi secara strategis segmen-segmen FDI EU yang berkualitas untuk ditargetkan dan ditarik.

“Kami sangat mendukung gagasan ini, tidak hanya karena gagasan ini memberikan alat konkrit untuk memperkuat kolaborasi antara kedua perekonomian kita, namun juga karena gagasan ini bertepatan dengan peluncuran program-program EU seperti Inisiatif Gerbang Global, mekanisme penjaminan, dan Uni Eropa. Dana untuk Pembangunan Berkelanjutan, semuanya fokus pada mobilisasi investasi di sektor-sektor utama bagi Indonesia dan EU,” tambah Martinatto.

Daniel Nicholls, Pakar Senior Kebijakan Investasi ARISE+ Indonesia, menguraikan tahapan-tahapan penting dalam mengembangkan Rencana Daya Tarik Investasi. Prosesnya dimulai dengan memilih pengelompokan sektor yang sejalan dengan prioritas BKPM, Pemerintah Indonesia, dan EU, termasuk inisiatif Global Gateway. Hal ini diikuti dengan analisis penawaran dan permintaan, evaluasi faktor-faktor penting bagi investor EU dan tinjauan tren penanaman modal asing dari Eropa. Wawasan yang diperoleh mengarah pada penentuan prioritas segmen tertentu untuk daya tarik investasi proaktif berdasarkan rekam jejak FDI mereka dan masukan dari pemangku kepentingan korporasi dan ahli. Tahap terakhir meliputi perumusan tindakan strategis untuk mengubah wawasan menjadi hasil praktis, memanfaatkan jaringan mitra BKPM untuk memobilisasi investasi dan mengoperasionalkan rencana tersebut.

“Kerangka kerja komprehensif ini tidak hanya menargetkan peluang investasi jangka pendek namun juga secara strategis memposisikan Indonesia untuk menarik investasi jangka panjang UE di sektor-sektor dengan pertumbuhan tinggi,” kata Nicholls.

Beliau lebih lanjut menyoroti enam sektor yang diidentifikasi sebagai prioritas oleh Indonesia dan UE: energi terbarukan, layanan kesehatan & farmasi, elektronik & teknologi komunikasi informasi, otomotif (rantai pasokan kendaraan listrik), transportasi dan logistik, serta agribisnis dan perikanan. Rencana ini juga membahas tema-tema utama lintas sektoral, termasuk ekonomi hijau, biru, dan sirkular, teknologi dan digitalisasi, serta hilirisasi.

Attraction Plan for EU Investment in Indonesia merekomendasikan enam tindakan strategis untuk mengoptimalkan Kerangka Kemitraan Investasi Indonesia, termasuk membangun kembali EU Desk yang lebih baik di Kementerian Investasi/BKPM, mengidentifikasi proyek-proyek baru yang siap investasi yang berorientasi SDG dengan dukungan EU, mengkonsolidasikan investasi Indonesia kehadiran investasi di Eropa melalui peningkatan kemitraan, peningkatan kolaborasi dengan mitra pemerintah untuk menampilkan peluang kepada investor EU, menyelenggarakan sesi reguler dengan mitra Eropa di Indonesia/ASEAN mengenai potensi peluang investasi, dan melakukan konsultasi rahasia dengan mitra Eropa mengenai potensi prospek investasi.

Martinatto menyoroti peran penting EU Desk sebagai layanan fasilitasi investasi yang mendukung investor Eropa yang menjajaki Indonesia sebagai tujuan potensial. Desk ini akan menawarkan berbagai jenis informasi dan dukungan kepada para investor, termasuk mengidentifikasi proyek-proyek investasi di Indonesia yang termasuk dalam bidang prioritas yang diuraikan dalam Rencana. Selain itu, EU Desk juga memberikan dukungan langsung kepada berbagai pemangku kepentingan yang terlibat, seperti BKPM, Bappenas, dan lembaga keuangan bilateral.

“Hal ini untuk memastikan bahwa peluang-peluang investasi ini tidak hanya sekedar kemungkinan, namun terwujud menjadi proyek-proyek yang dapat diinvestasikan dan bankable,” tegas Martinatto.
Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM, Nurul Ichwan, menyambut baik pembentukan kembali EU Desk di BKPM. Ia mencatat bahwa sebelumnya telah ada EU Desk di BKPM yang menyebut periode tersebut sebagai masa yang sangat produktif dan positif bagi kemitraan antara Indonesia dan EU.

Bapak Nurul menyampaikan harapannya, dengan menyatakan, “Dengan diaktifkannya kembali EU Desk ini, kami bertujuan untuk memupuk saling pengertian yang lebih baik antara Indonesia dan EU, dengan fokus pada upaya kolaboratif yang akan memberikan dampak positif bagi kedua perekonomian.”

Subscribe to the ARISE+ Indonesia newsletter