Program ARISE+ Indonesia resmi berakhir pada Juli 2024, ditandai dengan selesainya seluruh kegiatan Bantuan Teknis II ARISE+ Indonesia. Program ini meninggalkan warisan transformatif yang ditandai dengan peningkatan kapasitas, serangkaian perangkat yang baru dikembangkan, serta studi dan penilaian komprehensif untuk mendukung perumusan kebijakan. Inisiatif ini bertujuan untuk memperkuat daya saing perdagangan dan lanskap investasi Indonesia. Dimulai pada Agustus 2021, Bantuan Teknis II ARISE+ Indonesia melengkapi pelaksanaan Bantuan Teknis I, yang dimulai pada 2019 dan berakhir pada 2023. Didanai oleh Uni Eropa, program ARISE+ Indonesia telah memainkan peran penting dalam mendukung Pemerintah Indonesia untuk memperkuat kapasitas dan daya saingnya dalam mengantisipasi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-UE, yang saat ini sedang dinegosiasikan.
Peningkatan Perdagangan dan Investasi
Pencapaian penting dari program ARISE+ Indonesia adalah pengembangan Rencana Daya Tarik Investasi UE di Indonesia, yang diluncurkan pada 25 April 2024. Rencana ini dirancang untuk menarik investasi Eropa yang berdampak tinggi, dengan fokus pada sektor-sektor strategis seperti energi terbarukan, TIK, dan kota pintar, sehingga menyelaraskan kekuatan Indonesia dengan prioritas EU.
Rencana ini didukung oleh pembentukan kembali EU Desk di Kementerian Investasi/BKPM, yang ditandai dengan penandatanganan bersama Kerangka Acuan antara Deputi Menteri untuk Promosi Investasi, Nurul Ichwan, dan Duta Besar UE, Denis Chaibi.
Deputi Menteri untuk Promosi Investasi, Nurul Ichwan, menekankan pentingnya inisiatif ini, dengan menyatakan, "Rencana ini sangat penting untuk menarik lebih banyak investasi UE secara efektif, terutama karena UE telah menjadi sumber investasi asing terbesar keempat di Indonesia selama lima tahun terakhir. Dengan pengaktifan kembali EU Desk ini, kami bertujuan untuk mendorong saling pengertian yang lebih baik antara Indonesia dan UE, dengan fokus pada upaya kolaboratif yang akan berdampak positif pada kedua ekonomi." Bapak Alessandro Martinatto, Ketua Tim Bantuan Teknis ARISE+ Indonesia, menyoroti peran penting EU Desk sebagai layanan fasilitasi investasi yang mendukung investor Eropa dalam menjajaki Indonesia sebagai destinasi potensial. "Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa peluang investasi ini tidak hanya sekadar kemungkinan, tetapi terwujud menjadi proyek yang layak investasi dan layak bank," tegas Bapak Martinatto.
Mendukung Pembangunan Nasional
Program ARISE+ Indonesia telah bekerja sama dengan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) untuk mengembangkan studi strategis guna mendukung pengembangan rencana pembangunan jangka menengah. Studi-studi ini berfokus pada investasi, kerja sama ekonomi internasional, dan percepatan ekspor.
Pekerjaan penting dan penting lainnya yang dilakukan di bawah komponen ini adalah mendukung Peta Jalan Ekonomi Biru Indonesia, yang memetakan arah menuju pembangunan ekonomi maritim yang beragam dan berkelanjutan bagi Indonesia, dengan memprioritaskan kesehatan dan ketahanan ekosistem laut, serta memastikan manfaat bagi generasi sekarang dan mendatang. Pekerjaan peta jalan tersebut, yang mencakup pengembangan Indeks Ekonomi Biru Indonesia (IBEI), dipamerkan di berbagai forum penting, termasuk pertemuan G20 dan ASEAN yang diketuai oleh Indonesia masing-masing pada tahun 2022 dan 2023.
Meningkatkan Negosiasi Perdagangan
Program ini juga telah memberdayakan Direktorat Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional di Kementerian Perdagangan dengan pelatihan khusus dan perangkat baru untuk meningkatkan negosiasi perdagangan jasa dan mengatasi hambatan nontarif. Ini termasuk mengembangkan sistem pemantauan kinerja Perdagangan Jasa dan mengonseptualisasikan mekanisme koordinasi di antara para pemangku kepentingan terkait. Terkait dengan langkah-langkah nontarif, TAT bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan untuk mengembangkan kerangka kerja guna mengatasi hambatan nontarif asing yang dihadapi oleh perusahaan Indonesia di luar negeri, dan kerangka kerja untuk memberitahukan persyaratan perizinan impor di WTO.
Memperkuat Mekanisme Pertahanan Perdagangan
Kemampuan investigasi perdagangan Direktorat Pertahanan Perdagangan (DPP), Komite Antidumping Indonesia (KADI), dan Komite Pengamanan Indonesia (KPPI) juga telah diperkuat secara signifikan melalui pelatihan dan pengembangan perangkat analisis ARISE+ Indonesia.
Ini termasuk menyiapkan perangkat berbasis Excel untuk menentukan margin dumping dan margin cedera, serta memperkuat Sistem Manajemen Kasus (CMS) yang dikembangkan pada tahap awal ARISE Plus Indonesia.
Meningkatkan Infrastruktur Kualitas Ekspor
ARISE+ Indonesia telah mendukung berbagai pemangku kepentingan dalam meningkatkan infrastruktur kualitas ekspor Indonesia melalui pengembangan sejumlah perangkat penting dan program pelatihan.
Di antara pencapaian tersebut, situs web Hambatan Perdagangan (TBT), yang dikelola oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN), telah mengalami perombakan besar-besaran untuk menyediakan akses dan kejelasan yang lebih baik mengenai isu-isu TBT. Sebuah perangkat komunikasi baru untuk pengawasan pasar produk nonpangan, INRAPEX, telah dikembangkan, yang secara signifikan meningkatkan kapasitas untuk penilaian risiko dan pertukaran data mengenai keamanan produk dengan kementerian teknis lainnya. Titik Kontak Nasional Pangan (NCP) dan Titik Kontak Kompetensi juga telah meningkatkan keterampilan mereka untuk menangani notifikasi RASFF UE yang berulang secara efektif.
Perbaikan tersebut juga berlaku untuk laboratorium pengujian dan sertifikasi, bersama dengan laboratorium tingkat NMI, yang telah mengalami peningkatan dalam metrologi. Laboratorium kalibrasi kini memiliki peningkatan kapasitas, yang berkontribusi pada pengukuran yang lebih akurat dan andal.
Keamanan pangan dan jaminan kualitas di sektor-sektor penting seperti rempah-rempah dan produk ikan telah ditingkatkan, dengan peningkatan kapasitas laboratorium untuk menguji mikotoksin dalam produk pangan. Selain itu, operator yang terlibat dalam rantai nilai Muntok White Pepper dan Koerintji Cinnamon telah meningkatkan praktik mereka untuk memastikan produksi yang aman, menggabungkan GAP, meningkatkan dokumentasi GMP, dan penerapan HACCP. Kemitraan publik-swasta yang penting untuk akuakultur Patin juga telah terjalin, yang menunjukkan model kolaborasi yang kuat antara industri Lele Indonesia.
Mempromosikan Indikasi Geografis
Terakhir, ARISE+ telah mendukung Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual dalam memperkuat kapasitas asosiasi masyarakat untuk indikasi geografis dalam rantai nilai kakao, meningkatkan pengakuan lokal dan global.
Fondasi untuk Masa Depan
Program ARISE+ Indonesia telah menandai warisannya pada lanskap perdagangan dan investasi Indonesia, menciptakan kerangka kerja dan peluang yang kuat untuk pertumbuhan dan integrasi yang berkelanjutan ke dalam ekonomi global. Pendekatannya yang komprehensif untuk meningkatkan kemampuan perdagangan, daya tarik investasi, dan perumusan kebijakan telah meletakkan dasar untuk mendorong Indonesia menuju masa depan ekonomi yang lebih terintegrasi dan kuat.