Kegiatan

Ghanna Wivanius dan timnya merasa lega dan bangga telah berhasil menyelesaikan tugasnya sebagai bagian dari delegasi perundingan Indonesia pada Konferensi Tingkat Menteri Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) ke-13 yang dipimpin oleh Djatmiko Bris Witjaksono, Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian. Perdagangan. Pertemuan berlangsung pada 26 Februari – 2 Maret 2024 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Ghanna, begitu ia biasa disapa, adalah seorang Trade Negotiator kawakan yang menjabat sebagai Ketua Tim Penyelesaian Sengketa dan Reformasi WTO di Direktorat Perundingan WTO. Ia merupakan bagian dari tim Kementerian Perdagangan yang memperjuangkan kepentingan Indonesia dalam mendorong reformasi sistem penyelesaian sengketa di WTO.

Ketika Indonesia terlibat dalam integrasi ekonomi regional dan global melalui negosiasi Perjanjian Perdagangan Regional (RTA), penting untuk mempertimbangkan dampak terhadap UMKM dan potensi manfaat yang dapat mereka peroleh dari lingkungan perdagangan yang mendukung. Pasalnya, UMKM merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia, dimana UMKM mewakili 99% dunia usaha di Indonesia dan menyumbang lebih dari 50% PDB. UMKM di Indonesia menciptakan 92% lapangan kerja bagi pekerja berketerampilan rendah, dan menawarkan peluang bagi perempuan di daerah pedesaan. Dengan mendukung pertumbuhan dan keberlanjutan UMKM, Indonesia dapat mengatasi tantangan pengangguran dan mendorong pembangunan ekonomi inklusif.

Keikutsertaan Tanti Harlianti, Perencana Kebijakan Perekonomian dan Sumber Daya Alam Bappeda Provinsi Jawa Barat, dalam Lokakarya Penajaman Pengukuran Indeks Ekonomi Biru Indonesia (IBEI) merupakan sebuah kesempatan yang tepat. Lokakarya yang diselenggarakan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan dukungan ARISE+ Indonesia pada tanggal 15-16 Februari 2024 ini sangat relevan karena Bappeda Jawa Barat sedang menyusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah tahun 2025-2030. . “Undangan ini memberikan kesempatan berharga bagi kami untuk mengintegrasikan ekonomi biru ke dalam perencanaan pembangunan Jawa Barat untuk mendorong transformasi ekonomi,” kata Tanti.

Di kota pesisir Tanjung Balai Asahan yang ramai di Sumatera Utara, gelombang pengetahuan transformatif baru-baru ini melanda kehidupan profesional Bardi, seorang Petugas Pengendalian Mutu yang berkomitmen di unit pengolahan ikan setempat. Pengalamannya mendalami lautan wawasan berharga mengenai potensi ekspor dan kebutuhan produk kerang (Live Bivalve Molluscs) ke berbagai negara, termasuk Uni Eropa tidak hanya memperluas wawasan profesionalnya tetapi juga berjanji untuk mengarahkan perusahaannya menuju pasar yang belum dipetakan.

Kementerian Penanaman Modal (BKPM), bekerja sama dengan ARISE+ Indonesia, saat ini sedang bersiap untuk meluncurkan Rencana Daya Tarik Investasi Indonesia-UE pada semester pertama tahun 2024. Rancangan awal Rencana Strategis ini baru-baru ini menjalani proses konsultasi penting, yang melibatkan sejumlah pihak penting pemangku kepentingan seperti BKPM, Bappenas, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, dan Kementerian Luar Negeri. Pertemuan terakhir yang diadakan pada tanggal 8 Desember 2023, di kantor BKPM di Jakarta, merupakan forum penting untuk mengumpulkan masukan berharga dari para pemangku kepentingan.

Saat ini, tim perunding pada Direktorat Perundingan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) yang berada di bawah Direktorat Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan sedang mempersiapkan bahan perundingan untuk Konferensi Tingkat Menteri WTO ke-13 mendatang. Konferensi ini dijadwalkan pada Februari 2024 dan akan diadakan di Abu Dhabi. Di antara mereka adalah Mary, seorang Junior Trade Negotiator, salah satu anggota tim utama yang bertugas menegosiasikan aturan-aturan yang berkaitan dengan subsidi yang berkontribusi terhadap kelebihan kapasitas dan penangkapan ikan berlebih sebagai bagian dari Perjanjian Subsidi Perikanan (FSA) WTO.

Baru-baru ini, sebuah lokakarya peningkatan kapasitas diadakan untuk mengeksplorasi tren, ruang lingkup, dan implementasi ketentuan perdagangan dan lingkungan hidup dalam kerangka kerja sama perdagangan internasional saat ini, dengan fokus khusus pada implikasinya terhadap Indonesia. Diselenggarakan pada tanggal 24 Januari 2024 oleh Direktorat Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional (Ditjen ITN) Kementerian Perdagangan, bekerja sama dengan ARISE+ Indonesia, acara hybrid ini mempertemukan para negosiator perdagangan dan pengambil kebijakan dari berbagai kementerian, termasuk Kementerian Perdagangan, Luar Negeri, dan Kementerian Luar Negeri. Urusan, Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas.

Berkembangnya Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia, ditambah dengan kemajuan teknologi, menyebabkan permintaan terhadap jasa kalibrasi semakin meningkat dan beragam. Tren yang muncul ini menawarkan peluang yang menguntungkan untuk perluasan dan diversifikasi laboratorium kalibrasi di dalam negeri.

Dalam sepuluh tahun terakhir, industri jasa kalibrasi di Indonesia telah mengalami pertumbuhan dan kemajuan yang signifikan. Pengembangan ini difokuskan pada perluasan cakupan kalibrasi, serta peningkatan kualitas dan keandalan layanan kalibrasi, yang penting bagi sektor-sektor seperti manufaktur, perawatan kesehatan, dan teknologi. Upaya terpadu telah dilakukan untuk meningkatkan ketertelusuran metrologi, memastikan bahwa pengukuran kalibrasi sejalan dengan praktik terbaik internasional. Ekspansi jasa kalibrasi di Indonesia mencerminkan perkembangan industri dan teknologi yang meningkat, sejalan dengan tren metrologi global dan menegaskan komitmen Indonesia untuk meningkatkan kualitas infrastruktur.

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menjadi tuan rumah pertemuan keenam dan terakhir dari Project Steering Committee (PSC) untuk ARISE+ Indonesia, yang menandai puncak dari program lima tahun yang bertujuan untuk memperkuat kerja sama perdagangan dan investasi UE-Indonesia. Pertemuan ini menghadirkan para pemangku kepentingan utama, termasuk perwakilan dari Bappenas, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, yang bertugas mengoordinasikan empat Bidang/Komponen Prioritas program ini. Delegasi Uni Eropa (UE) dan Tim Bantuan Teknis ARISE+ Indonesia juga hadir, bersama dengan penerima manfaat utama lainnya seperti Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Investasi, Kementerian Perindustrian, dan Badan Standardisasi Nasional.

Subscribe to the ARISE+ Indonesia newsletter